
Pdt Kristanto MTh: Saya Bagian Keluarga GKJW Sidoarjo
Air mata sejumlah jemaat pelan-pelan tanpa diminta meleleh membasahi pipi saat melihat film dokumentar garapan Multi Media GKJW Sidoarjo dalam acara pelepasan Pdt Kristanto MTh, Minggu (8/6/2025).
Sebelum memasuki prosesi pelepasan oleh Pdt Kristanto dari GKJW Waru ditayangkan pengabdian Pdt Kristanto sejak tahun 2016 atau delapan tahun lalu. Pdt Kristanto MTh bukan sekadar pemimpin rohani, melainkan bagian dari keluarga.
Dalam layar yang menyala, potongan kenangan muncul satu per satu — dari momen penabisan di Tebel hingga senyuman anak-anak Sekolah Minggu.
“Saya masih ingat, delapan tahun ini begitu banyak momen yang tinggal di hati saya,” ujar Pdt Kristanto MTh dalam video dokumenter yang diputar.
Suaranya yang bergetar dan ngebass membawa jemaat kembali pada ingatan akan pelukan hangat oma-opa dalam pelayanan adiyuswo, isak tangis di tengah upacara baptisan, pernikahan, kedukaan, hingga pertobatan yang menandai awal kehidupan baru dalam Kristus.
Dengan mata berkaca-kaca sejumlah jemaat terlihat mengusap dengan tisu berwarna putih mendengarkan dengan detail potongan potongan video. Pdt Kristanto MTh menyampaikan perasaannya yang paling dalam,
“Saya tidak hanya menjadi pendeta di sini. Saya merasa seperti menjadi bagian dari keluarga.”katanya.
Di tengah pandemi, ketika kehilangan terasa begitu dekat, ia tetap setia menemani umat—tertawa bersama, berdoa bersama, menangis bersama. Setiap langkah yang diambil bersama jemaat menjadi bukti pelayanan yang tidak hanya berbasis iman, tapi juga kasih yang hidup.
“Tuhan memanggil saya untuk melangkah ke ladang pelayanan yang baru. Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi saya percaya, ketika Tuhan memanggil, tugas kita adalah menaati,” ungkapnya dengan keyakinan.

Acara pelepasan ini tidak hanya dihadiri jemaat, tetapi juga tokoh lintas agama, warga sekitar, dan perwakilan pemerintah setempat.
Lurah Sidoklumpuk, Sri Dayanti, S.E., memberikan apresiasi yang tulus atas peran Pdt Kristanto dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Pendeta atas dedikasi, pengabdian, dan kontribusinya kepada wilayah ini. Beliau tidak hanya melayani jemaat, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan,” tutur Sri Dayanti, seraya menyampaikan rasa terima kasih karena GKJW kerap berbagi dengan warga dan Kelurahan Sidoklumpuk.
Tidak hanya Bu Lurah, sahabat Pendeta Kristanto yaitu Kyai Khirom, tokoh agama yang juga hadir, menambahkan kesan mendalam tentang pribadi Kristanto. Ia mengaku, kehadiran Pdt Kristanto mengubah caranya melihat dan merespons kehidupan antar umat.
“Saya ini orang paling keras di Sidoarjo. Dari Ansor, IPPNU, sampai FKUB, saya paling keras. Tapi begitu ketemu Pak Kris… saya jadi sabar,” ujarnya sambil merangkul erat Pdt Kristanto MTh yang disambut tawa dan haru dari hadirin.
Pdt Kristanto dan sejumlah tokoh Lintas Agama seperti Kyai Khirom, Gus Iqdham (Ketua FKUB) juga dikenang sebagai salah satu sosok penting dalam pendirian GKJW Sidoarjo yang kini berdiri megah dan menjadi pusat kehidupan rohani bagi umatnya.
Didik Sasmita Ketua Panitia Pelepasan Pdt Kristanto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih seluruh pihak yang telah bekerja keras siang dan malam dalam prosesi acara pelepasan Pdt Kristanto MTh ke Jemaat kedung Kandang Malang.
“Mutasi pendeta ini merupakan dinamika pelayanan di lingkup GKJW, dan kami percaya Tuhan akan terus memimpin memberkati pelayanan Bp Pendeta Kristanto di tempat baru,” kata Didik Sasmita.
Pak Didik dalam akhir sambutannya menyampaikan pantun. “Naik Perahu ke Pulau Madura, Hanya untuk Nonton Kerapan Sapi, Walaupun Dikau Nan Jauh Disana, Batu Prasasti Tetap Menanti,” mengakhiri sambutannya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dari berbagai KRW—Betlehem, Ibrani, Tiberias, Efrata, Nazaret, Getsemani, Filipi, Roma, hingga Yerusalem—serta komisi-komisi GKJW Sidoarjo yang turut mendampingi perjalanan rohani selama delapan tahun terakhir.
Sore itu, bukan hanya seorang pendeta yang dilepas. Tapi juga sahabat, pengayom, dan bagian dari keluarga besar yang pernah hadir dan akan selalu dikenang. (ted)
Leave a Reply